Rabu, 29 Februari 2012

Misteri Wajah Bulan

Hai-hai,, :)

saya ketemu dengan  artikel bagus ni...
Tolong di baca ya... :D
Bulan, telah lama menjadi daya tarik penduduk bumi. Galileo, dengan menggunakan teleskopnya melihat gunung-gunung dan kawah. Sedangkan, para penyair dan penulis lagu, melihat bulan sebagai sebuah inspirasi.
Sejak 1950, lebih dari 100 misi ke Bulan di luncurkan, baik Amerika Serikat, Uni Soviet, Jepang, Cina, dan India. NASA, telah ke Bulan sebanyak 6 misi penerbangan Apollo dengan12 jumlah astronot, dan membawa pulang lebih dari 381 kg sampel batu dan tanah Bulan.
Namun, sampai saat ini Bulan tetap menjadi objek yang misterius. Seorang ilmuwan dari Institut Teknologi Massachussets, Maria Zuber, mengatakan bahwa banyak peneliti yang lebih mengenal Mars, yang letaknya jauh dari Bumi, dibandingkan dengan Bulan. Dan, sudah lebih dari 30 tahun, NASA tidak pernah lagi mengirim wahana ke Bulan.
Salah satu teka-teki yang belum terjawab sampai saat ini adalah, Mengapa permukaan Bulan yang menghadap ke Bumi jauh berbeda dengan permukaan Bulan yang membelakangi Bumi?
Permukaan Bulan yang menghadap (dapat dilihat dari) Bumi, dihiasi oleh dataran luas yang terbentuk oleh aktivitas vulkanis pada masa lalu, sedangkan permukaan Bulan yang membelakangi (tidak dapat dilihat dari) Bumi, dipenuhi oleh perbukitan dan dataran tinggi.
Untuk melihat Bulan dari Bumi, kita hanya dapat melihat satu sisi wajah Bulan saja, yaitu yang menghadap ke Bumi. Ini disebabkan karena, masa perputaran atau rotasinya membutuhkan waktu 29,5 hari atau sama dengan waktu revolusi Bulan mengelilingi Bumi.
Para ilmuwan menyakini, Bulan terbentuk ketika sebuah benda langit sebesar Mars, membentur Bumi setelah awal pembentukan tata surya sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu. Penelitian yang dipublikasikan awal tahun lalu menyatakan, sebenarnya Bumi memiliki dua Bulan pada awal pembentukan tata surya. Namun, keduanya bertabrakan sehingga menyisakan satu Bulan saja.
Batuan yang ditemukan di permukaan Bulan, diketahui berumur lebih tua dibandingkan batuan yang berada di permukaan Bumi, sehingga dapat mewakili batuan pada awal pembentukan tata surya yang sisa-sisanya sulit ditemui di permukaan Bumi. Maka, jika mengetahui misteri Bulan diharapkan dapat meneliti sejarah pembentukan tata surya.

Resource : Republika

0 komentar:

Posting Komentar